Minggu, 21 September 2008

Kanda Pat – saudara dan malaikat manusia part 1

OM A NO BHADRAH KRATAWO YANTU WISWATAH
OM NARAYANA, OM SARASWATI JAYA
OM AWIGHNAM ASTU

Mungkin orang bali sudah banyak yang mengetahui tentang adanya saudara kita (manusia) yang dilahirkan bersama kedunia ini yang tidak bisa kita lihat dengan kast mata tetapi saudara kita tersebut selalu membantu serta bersama kita dalam keadaan apapun. Mungkin ada yang bilang bahwa mereka itu malaikat manusia tetapi ada juga yang mengatakan bahwa mereka itu bagian dari kita yang merupakan manifestasi dari pada dewata yang selalu menyertai kita sebagai manusia. Saudara –saudara kita itu sering disebut kanda pat (saudara empat). Dalam kepercayaan orang bali, kanda pat sering dibagi menjadi tida yaitu:
  • Kanda Pat Bhuta: saudara kita yang masih bersifat kasar, sangat mendasar seperti halnya para Bhuta kala tetapi selalu setia pada saudaranya yang sangat sulit dipisahkan. Sifatdasarnya setia, keras dan panas.
  • Kanda Pat Manusa: merupakan saudara kita yang sudah mempunyai sifat seperti halnya seorang manusia seutuhnya.
  • Kanda Pat Dewa: merupakan saudara kita yang sudah mempunyai kedudukan setara dengan para dewata, bahkan saudara kita ini merupakan para dewata yang mempunyai kedududkan sangat penting.
Ketiga pembagian diatas hanyalah kemampuan seseorang saat mengetahui jati dirinya. Sejatinya ketiga itu adalah sama, tidak ada bedanya, tidak ada tingkatan tetapi sejauh mana seseorang bisa mempelajari jati dirinya.
Disini akan diceritakan dengan singkat prihal saudara kita tersebut, mulai dari saat terbentuknya kita hingga kita kembali sisi Tuhan YME (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Mungkin ada yang tidak percaya, tetapi begitulah adanya…
Setiap Dewa/Atma merupakan percikan terkecil dari Tuhan, dalam tubuh kita terdapat Atma, Kita adalah Dewa itu sendiri, Kita adalah mahluk cahaya, sehingga kita juga memiliki kemampuan sama dan memiliki status yang sama di hadapan TUHAN. Maka pelajarilah jiti diri kita…
Untuk memulai pengetahuan ini, mari pahami yang dibawah ini…
Maaf masih dalam bahas daerah bali, karena memang pengetahuan ini ditemukan di Bali
Semoga bermanfaat…

Iki kaweruhakena maka purwa kanda nira andadaeken kandanta manusa ngaran, iki maka purwaning mijil kang kanda empat ngaran, semalihne wenang kaweruhkena iki kalinganta kuna, ngaran kanda empat semalih elingakena sadukta Bapanta lagi jajaka muang sang Ibunta lagi jajaka ika kaweruhakena ngaran semalih duk Bapanta matemi liring maring Ibunta hana mijil saking adnyana sandi iki mahangaran Sang Hyang Surya Candra, ngaran ika manerus maring panonro ngaran ika maharan Sang Hyang Arda Nareswari ngaran angganta Sang Hyang Asmara Aneleng.
Samalih wawu maucap-ucap, Bapanta ring Ibunta, hana mijil rasa saking daleming wredaya, anerus maring lambe ngaran angganta maharan Sang Hyang Panuntun Iswaramadu ngaran.
Samalih wawu Bapanta anggarepe susunira sang Ibunta, hana rasa mijil saking lepaning tangan kalih, ika maharan Sang Hyang Purusa napatan ngaran angganta maharan Sang Hyang Panguriping Jiwa ngaran.
Samalih wawu saharas Bapanta maring sang Ibunta, hana rasa umijil saking daleming taman sari, ika maran Sang Hyang Maruta Tunggal ngaran. Anerus maring tungtunging grana, ngaran angganta maharan Sang Hyang Sambu ngaran.



Bersambung ke Kanda Pat – saudara dan malaikat manusia part 2

Tidak ada komentar: