Teknik berdasarkan Tantra ini banyak diterapkan di Masyarakat Hindu Dharma di Jawa dan Bali. Tantra bukan untuk memperoleh ilmu-ilmu gaib, magis, kesaktian-kesaktian dan lain sebaginya. Tantra untuk memperoleh ketenangan, ketentraman, kedamaian. Untuk lebih jelasnya, tantra untuk mencapai tingkat Samadhi. Di Jawa dikenal dengan Sedulur Papat Pancer Lima, dan di Bali disebut KANDA PAT.
Kanda Pat merupakan salah satu cara peralihan mental Kundalini yang diterapkan di Jawa dan Bali. Kanda Pat adalah Empat Teman: Kanda = teman, Pat = empat, yaitu kekuatan-kekuatan Hyang Widhi yang selalu menyertai roh (Atman) manusia sejak embrio sampai meninggal dunia mencapai Nirwana. Menurut Kitab Suci Lontar Tutur Panus Karma, nama-nama Kanda Pat berubah-ubah menurut keadaan/ usia manusia:
Hyang Widhi mewujudkan diri menjadi empat manifestasi, kemudian keempatnya itu yaitu:
PELANGKIRAN
Pelangkiran berasal dari kata "langkir" artinya tempat memuja; yang malinggih di pelangkiran kamar tidur adalah Sang Kanda Pat yaitu : kekuatan Ida Sanghyang Widhi Wasa yang senantiasa menyertai diri kita sejak di kandungan sampai mati bahkan sampai Atman kita menghadap Sang Pencipta.
Mereka adalah :
Jika itu dilaksanakan maka manusia akan tidur dengan tenang dan nyenyak karena sudah ada yang menjaga dari segala bentuk gangguan roh jahat. Di dalam pelangkiran itu letakkan tegteg daksina sebagai linggih mereka berempat, dan setiap purnama diperbaharui.
Kanda Pat merupakan salah satu cara peralihan mental Kundalini yang diterapkan di Jawa dan Bali. Kanda Pat adalah Empat Teman: Kanda = teman, Pat = empat, yaitu kekuatan-kekuatan Hyang Widhi yang selalu menyertai roh (Atman) manusia sejak embrio sampai meninggal dunia mencapai Nirwana. Menurut Kitab Suci Lontar Tutur Panus Karma, nama-nama Kanda Pat berubah-ubah menurut keadaan/ usia manusia:
- Namanya selalu berubah sesuai dengan pertumbuhan manusia, karena pengaruh Panca Indria kepada Roh/ Atma juga berubah-ubah. Jadi nama yang berubah untuk memberi batasan pada masing-masing tingkat kekuatan pengaruh panca indria sejalan dengan pertumbuhan manusia. Panca Indria dapat menyebabkan keterikatan atman oleh karena itu atman perlu dilindungi. Yang bisa membantu manusia melindungi dirinya dari godaan panca indria adalah Kandapat.
- Jika jalinan/ hubungan manusia dengan Kandapat terhambat atau bahkan tidak ada hubungan sama sekali, maka perlindungan Kandapat-pun berkurang atau tidak ada. Orang-orang kebathinan biasanya mulai dengan menguatkan Kandapatnya ini dengan cara selalu ingat dan membagi suka/ duka dengannya. Jika sudah dekat, Kandapat bisa jadi Guru dan penuntun karena pada hakekatnya Kandapat itu juga Manifestasi Hyang Widhi.
- Usia Manusia; Kanda 1, Kanda 2, Kanda 3, Kanda 4.
- Kandapat Rare; Embrio, Karen, Bra, Angdian Lembana.
- Kandungan 20 hari; Anta, Prata, Kala, Dengen.
- Kandungan 40 minggu; Ari-ari, Lamas, Getih, Yeh-nyom.
- Lahir, tali pusar putus; Mekair, Salabir, Mokair, Selair.
- Kandapat Bhuta: Bayi bisa bersuara; Anggapati, Prajapati, Banaspati, Banaspatiraja.
- Kandapat Sari: 14 tahun; Sidasakti, Sidarasa, Maskuina, Ajiputrapetak.
- Bercucu; Podgala, Kroda, Sari, Yasren.
- Kandapat Atma: Meninggal dunia; Suratman, Jogormanik, Mahakala, Dorakala.
- Kandapat Dewa: Manunggal (Moksa); Siwa, Sadasiwa, Paramasiwa, Suniasiwa.
Hyang Widhi mewujudkan diri menjadi empat manifestasi, kemudian keempatnya itu yaitu:
- Hyang Siwa selanjutnya mewujudkan dirinya menjadi ari-ari
- Hyang Sadasiwa mewujudkan diri sebagai lamas
- Hyang Paramasiwa mewujudkan diri menjadi getih, dan
- Hyang Suniasiwa mewujudkan diri menjadi Yeh-nyom.
PELANGKIRAN
Pelangkiran berasal dari kata "langkir" artinya tempat memuja; yang malinggih di pelangkiran kamar tidur adalah Sang Kanda Pat yaitu : kekuatan Ida Sanghyang Widhi Wasa yang senantiasa menyertai diri kita sejak di kandungan sampai mati bahkan sampai Atman kita menghadap Sang Pencipta.
Mereka adalah :
- Yeh Nyom yang menjadi Bhuta Anggapati berkedudukan di kulit.
- Darah yang menjadi Bhuta Prajapati berkedudukan di darah.
- Ari-ari yang menjadi Bhuta Banaspati berkedudukan di daging.
- Lamas yang menjadi Bhuta Banaspatiraja berkedudukan di urat.
Jika itu dilaksanakan maka manusia akan tidur dengan tenang dan nyenyak karena sudah ada yang menjaga dari segala bentuk gangguan roh jahat. Di dalam pelangkiran itu letakkan tegteg daksina sebagai linggih mereka berempat, dan setiap purnama diperbaharui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar